Selasa, 31 Desember 2013

Farmasetika (Obat)


Obat

·      Falsafah Obat dan Pengobatan
    Semenjak dunia berkembang, penghuni bumi baik itu manusia dan makluk hidup lainnya, mungkin sudah ada penyakit dan usaha untuk menggobati penyakitnya. Keadaan sehat dan sakit berlaku bagi di dunia insani, hewani, mau pun di dunia tumbuhan.
    Manusia dengan peradaban yang lebih tinggi secara turun temurun telah mengetahui banyak tentang obat-obat alamiah serta penggunaannya untuk mengobati penyakit. Ini taraf mula dari pengenalan “ obat tradisional “.
Definisi Obat adalah suatu zat yang dimaksudkan untuk dipakai dalam diagnosis, mengurangi rasa sakit, mengobati atau mencegah penyakit pada manusia atau hewan.
Definisi Obat menurut SK Menkes RI No. 193/Kab/B.VII/1971 :  ialah suatu bahan atau paduan bahan-bahan yang dimaksudkan untuk digunakan dalam:
- Menetapkan dosis
- Mencegah, mengurangkan, menghilangkan, menyembuhkan penyakit atau gejala penyakit, luka atau kelainan badaniah dan rohaniah pada manusia atau hewan
- Memperelok atau memperindah badan atau bagian badan manusia
Sedangkan
Definisi Pengobatan adalah proses yang berlangsung otomatis yaitu proses mencocokan antara diagnosis penyakit yang ditegakkan dan terapi yang diperlukan.
·      Sejarah Perkembangan Obat
Secara berangsur-angsur pengetahuan tentang obat tradisional berkembang menjadi obat moderen seperti yang di kenal sekarang, setelah melalui proses yang panjang.
- Obat asal alam nabati
Pengunaan obat asal alam nabati yang di pergunakan sebagai obat yang berupa tumbuhan. Hanya secara empiris berdasarkan pengalaman turun temurun yang dipergunakan sebagai obat berupa tumbuhan utuh (herbal), daun(folia), akar(radix, rhizoma), batang, buah, bunga, biji(semen), kulit(cortex), herba, dsb 
·         Alkaloida  di dapat dari:
Papaver somniferum (Morphine, Codeine, Papaverine)
Antropa Belladona (Atropine, Scopolamine, Hyoscyamine)
Ephedra vugaris (Ephedrin)
Rauwolfia serpentina (Reserpine), dll

·         Glikosida didapat dari:
Digitalis lanata dan digitalis purpurea (Digoxine, Digitoxine)
Strophatus sp. (Stophantie), dll

·         Minyak atsiri didapat dari:
Folia Menthae (Oleum Menthae pip.)
Fructus Anisi (Olum Anisi)
Petala Rosae (Oeum Santali), dll

·         Minyak/lemak didapat dari:
Ricinus communis (Oleum Ricini)
Thebroma Cacao (Oleum Cacao)
Cocos Nucifera (Oleum cocos)    
Sesanum Indicum (Oleum Sesami), dll

·         Resin, gom, tanin dsb

- Obat asal alam hewani
Hanya secara empiris berdasarkan pengalaman turun temurun menggunakan bagian tertentu dari hewan sebagai obat :
Glandula suprarenalis (Adrenalin)
Glandula Thyreoidea (Thyroid)
Pancreas (Trypsine, Insuline)
Testis (hormon)
 
- Obat asal alam berupa mineral dangaram-garam
Bahan mineral dan garam-garam yang secara empiris sudah ratusan tahun digunakan sebagai obat :
Fe (atau berupa garamnya) dalam tanah tertentu 
Sulfur dari air dan tanah
Berbagai garam dalam air
- Ekstraksi bahan alam
Preparat (ekstrak) bahan alami terutama tumbuhan dpt disimpan dalam kurun waktu lebih lama dikenal dgn nama preparat galenik
Ilmuwan: Galen dokter yunani (thn 130-200) dan Ibnu Sinna dokter dan ahli falsafah arab (thn 980-1037)
Dari bhn asal alami, zat berkhasiatnya diekstraksi dgn cairan yg cocok (air, alkohol dll). Cairan ekstraksi diuapkan sebagian/seluruhnya sehingga tinggal ekstrak kental atau kering
Zat berkhasiat dari bhan alami yang sudah dimurnikan dapat ditentukan rumus kimianya, kemudian dapat di buat oleh pabrik  obat secara sintetis. Pembuatan obat secara sintetis lebih menguntungkan  dri pada mengambil zat dari asalnya.

- Zat berkhasiat bahan alam diketahui
Ilmu pengetahuan bertambah maju
Zat berkhasiat dari bahan alam diketahui
Zat diisolasi
Zat dapat dimurnikan
Ditentukan rumus kimianya
- Pabrik kimia secara sintetis
Rumus kimia diketahui dgn pasti
Dibuat oleh pabrik kimia obat secra sintetis
Aktivitas biologis yg lebih konstan
Belum dpt untuk semua bahan alam (digoxin dari Folia Digitalis)
- Membuat derivat
Membuat derivat dari bahan obat yg sudah diketahui rumus kimianya .
Dengan tujuan meningkatkan efektivitas atau mengurangai efek samping obat yang tidak diinginkan (semi sintetis dan sintetis).

Derivat (turunan) obat adalah sekelompok obat yang diturunkan dari senyawa yang sama dengan senyawa induk tetapi masing-masing punya struktur kimia yang berbeda, umumnya digunakan untuk sekelompok obat dengan khasiat yang sama, dan didapatkan dari hasil ”manipulasi molekuler” senyawa induk (dengan struktrur kimia tertentu).

- Obat sintetik murni
Obat sintetik murni dibuat oleh pabrik kimia obat

·                       Perbedaan Obat Alam dengan Obat Sintetik
Obat alam bukannya tidak ada efek sampingnya, tetapi relatif lebih kecil. Senyawa-senyawa di dalamnya memiliki side effect eliminating system, sistem yang bisa mengurangi atau mengeleminisasi efek komponen lain.
Pada obat sintetik hanya single compound, terdiri atas senyawa. Efek obat alam tidak secepat obat sintetik. Obat alam dipakai dalam jangka waktu lama. Misalnya jamu, lebih untuk preventif bukan terapi dalam waktu cepat.
Potensi obat alam semula hanya empirik, pengalaman dari mulut ke mulut. Padahal, pengalaman bisa berbeda antara satu dengan lainnya. Karena itulah perlu penelitian supaya terbukti secara ilmiah. Sekarang sudah ada tren menggunakan obat-obat dari alam sebagai pengganti obat sintetik yang efek sampingnya jauh lebih besar. Sudah banyak beredar obat berbahan alam. Obat kanker, misalnya, banyak berasal dari bahan alam. Setelah dipastikan efeknya ternyata konstan, akhirnya dikembangkan jadi obat.

Referensi : 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar