Obat
·
Falsafah Obat dan Pengobatan
Semenjak dunia berkembang, penghuni bumi baik itu manusia dan makluk
hidup lainnya, mungkin sudah ada penyakit dan usaha untuk menggobati
penyakitnya. Keadaan sehat dan sakit berlaku bagi di dunia insani, hewani, mau
pun di dunia tumbuhan.
Manusia dengan peradaban yang lebih tinggi secara turun temurun telah
mengetahui banyak tentang obat-obat alamiah serta penggunaannya untuk mengobati
penyakit. Ini taraf mula dari pengenalan “ obat tradisional “.
Definisi
Obat adalah suatu zat yang
dimaksudkan untuk dipakai dalam diagnosis, mengurangi rasa sakit, mengobati
atau mencegah penyakit pada manusia atau hewan.
Definisi Obat
menurut SK Menkes RI No. 193/Kab/B.VII/1971 : ialah suatu bahan
atau paduan bahan-bahan yang dimaksudkan untuk digunakan dalam:
- Menetapkan dosis
-
Mencegah, mengurangkan, menghilangkan, menyembuhkan penyakit atau gejala
penyakit, luka atau kelainan badaniah dan rohaniah pada manusia atau hewan
- Memperelok atau memperindah badan
atau bagian badan manusia
Sedangkan
Definisi Pengobatan
adalah proses yang berlangsung otomatis yaitu proses mencocokan antara
diagnosis penyakit yang ditegakkan dan terapi yang diperlukan.
·
Sejarah Perkembangan Obat
Secara berangsur-angsur pengetahuan tentang obat tradisional
berkembang menjadi obat moderen seperti yang di kenal sekarang, setelah melalui
proses yang panjang.
-
Obat asal alam nabati
Pengunaan obat asal alam nabati yang
di pergunakan sebagai obat yang berupa tumbuhan. Hanya secara empiris
berdasarkan pengalaman turun temurun yang dipergunakan sebagai obat berupa
tumbuhan utuh (herbal), daun(folia), akar(radix, rhizoma), batang, buah, bunga,
biji(semen), kulit(cortex), herba, dsb
·
Alkaloida di dapat dari:
Papaver
somniferum (Morphine, Codeine, Papaverine)
Antropa
Belladona (Atropine, Scopolamine, Hyoscyamine)
Ephedra
vugaris (Ephedrin)
Rauwolfia
serpentina (Reserpine), dll
·
Glikosida didapat dari:
Digitalis
lanata dan digitalis purpurea (Digoxine, Digitoxine)
Strophatus
sp. (Stophantie), dll
·
Minyak atsiri didapat dari:
Folia
Menthae (Oleum Menthae pip.)
Fructus
Anisi (Olum Anisi)
Petala
Rosae (Oeum Santali), dll
·
Minyak/lemak didapat dari:
Ricinus
communis (Oleum Ricini)
Thebroma
Cacao (Oleum Cacao)
Cocos Nucifera (Oleum cocos)
Sesanum
Indicum (Oleum Sesami), dll
·
Resin, gom, tanin dsb
- Obat asal alam hewani
Hanya secara empiris berdasarkan
pengalaman turun temurun menggunakan bagian tertentu dari hewan sebagai
obat :
Glandula suprarenalis (Adrenalin)
Glandula Thyreoidea (Thyroid)
Pancreas (Trypsine, Insuline)
Testis (hormon)
- Obat asal alam berupa mineral dangaram-garam
Bahan mineral dan garam-garam yang
secara empiris sudah ratusan tahun digunakan sebagai obat :
Fe (atau berupa garamnya) dalam tanah tertentu
Sulfur dari air dan tanah
Berbagai garam dalam air
- Ekstraksi bahan alam
Preparat (ekstrak) bahan alami terutama tumbuhan dpt
disimpan dalam kurun waktu lebih lama dikenal dgn nama preparat galenik
Ilmuwan: Galen dokter yunani (thn 130-200) dan Ibnu Sinna
dokter dan ahli falsafah arab (thn 980-1037)
Dari bhn asal alami, zat berkhasiatnya diekstraksi dgn
cairan yg cocok (air, alkohol dll). Cairan ekstraksi diuapkan
sebagian/seluruhnya sehingga tinggal ekstrak kental atau kering
Zat berkhasiat dari bhan alami yang sudah dimurnikan dapat
ditentukan rumus kimianya, kemudian dapat di buat oleh pabrik obat secara
sintetis. Pembuatan obat secara sintetis lebih menguntungkan dri pada
mengambil zat dari asalnya.
- Zat berkhasiat bahan alam diketahui
Ilmu
pengetahuan bertambah maju
Zat berkhasiat dari bahan alam diketahui
Zat diisolasi
Zat dapat dimurnikan
Ditentukan
rumus kimianya
- Pabrik kimia secara sintetis
Rumus kimia diketahui dgn pasti
Dibuat oleh pabrik kimia obat secra sintetis
Aktivitas biologis yg lebih konstan
Belum dpt untuk semua bahan alam (digoxin dari Folia
Digitalis)
- Membuat derivat
Membuat
derivat dari bahan obat yg sudah diketahui rumus kimianya .
Dengan tujuan meningkatkan
efektivitas atau mengurangai efek samping obat yang tidak diinginkan (semi
sintetis dan sintetis).
Derivat
(turunan) obat
adalah sekelompok obat yang diturunkan dari senyawa yang sama dengan senyawa
induk tetapi masing-masing punya struktur kimia yang berbeda, umumnya digunakan
untuk sekelompok obat dengan khasiat yang sama, dan didapatkan dari hasil
”manipulasi molekuler” senyawa induk (dengan struktrur kimia tertentu).
-
Obat sintetik murni
Obat
sintetik murni dibuat oleh pabrik kimia obat
·
Perbedaan Obat Alam dengan
Obat Sintetik
Obat alam bukannya tidak ada efek sampingnya, tetapi relatif
lebih kecil. Senyawa-senyawa di dalamnya memiliki side effect eliminating
system, sistem yang bisa mengurangi atau mengeleminisasi efek komponen lain.
Pada obat sintetik hanya single compound, terdiri atas
senyawa. Efek obat alam tidak secepat obat sintetik. Obat alam dipakai dalam
jangka waktu lama. Misalnya jamu, lebih untuk preventif bukan terapi dalam
waktu cepat.
Potensi obat alam semula hanya empirik, pengalaman dari
mulut ke mulut. Padahal, pengalaman bisa berbeda antara satu dengan lainnya.
Karena itulah perlu penelitian supaya terbukti secara ilmiah. Sekarang sudah
ada tren menggunakan obat-obat dari alam sebagai pengganti obat sintetik yang
efek sampingnya jauh lebih besar. Sudah banyak beredar obat berbahan alam. Obat
kanker, misalnya, banyak berasal dari bahan alam. Setelah dipastikan efeknya
ternyata konstan, akhirnya dikembangkan jadi obat.
Referensi :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar